Sinar gamma merupakan sebuah bentuk
radiasi mengionisasi; mereka lebih menembus dari radiasi alpha atau beta (keduanya bukan radiasi elektromagnetik), tapi kurang
mengionisasi. Perlindungan untuk sinar γ membutuhkan banyak massa. Bahan yang digunakan untuk
perisai harus diperhitungkan bahwa sinar gamma diserap lebih banyak oleh bahan dengan nomor
atom tinggi dan kepadatan tinggi. Juga, semakin tinggi energi sinar gamma, makin tebal perisai
yang dibutuhkan. Bahan untuk menahan sinar gamma biasanya diilustrasikan dengan ketebalan yang dibutuhkan
untuk mengurangi intensitas dari sinar gamma setengahnya. Misalnya, sinar gamma yang membutuhkan
1 cm (0,4 inchi) "lead" untuk mengurangi intensitasnya sebesar 50% jujga akan mengurangi setengah
intensitasnya dengan konkrit 6 cm (2,4 inchi) atau debut paketan 9 cm (3,6 inchi). Sinar gamma dari fallout nuklir kemungkinan akan menyebabkan jumlah kematian
terbesar dalam penggunaan senjata nuklir dalam sebuah perang nuklir. Sebuah perlindungan
fallout yang efektif akan mengurangi terkenanya manusia 1000 kali. Sinar gamma memang kurang mengionisasi dari sinar alpha atau beta. Namun,
mengurangi bahaya terhadap manusia membutuhkan perlindungan yang lebih tebal. Mereka menghasilkan
kerusakan yang mirip dengan yang disebabkan oleh sinar-X, seperti terbakar, kanker, dan mutasi
genetika. Dalam hal ionisasi, radiasi gamma berinteraksi dengan bahan melalui tiga proses utama: efek
fotoelektrik, penyebaran Compton, dan produksi pasangan.
Inframerah adalah radiasi elektromagnetik dari panjang gelombang lebih panjang dari cahaya tampak, tetapi lebih
pendek dari radiasi gelombang radio. Namanya berarti "bawah merah" (dari bahasa
Latin infra, "bawah"), merah merupakan warna dari cahaya tampak
dengan gelombang terpanjang. Radiasi inframerah memiliki jangkauan tiga
"order" dan memiliki panjang gelombang antara 700 nm dan 1 mm. Inframerah ditemukan secara tidak sengaja oleh Sir William
Herschell, astronom kerajaan Inggris ketika ia sedang mengadakan penelitian mencari
bahan penyaring optik yang akan digunakan untuk mengurangi kecerahan gambar matahari
dalam tata surya teleskop
Astronomi inframerah mengenai deteksi radiasi infra merah (panjang
gelombangnya lebih panjang daripada cahaya merah). Alat yang digunakan hampir
sama dengan astronomi optik dilengkapi peralatan untuk mendeteksi foto infra
merah. Teleskop Ruang Angkasa digunakan untuk mengatasi gangguan pengamatan
yang berasal dari atmosfer.
Efek Doppler utk gelombang
elektromagnetik termasuk cahaya tampak penting dlm astronomi.para ahli
perbintangan(astronomer) membandingkan panjang gelombang cahaya dari bintang
yang jauh dengan panjang gelombang yang di pancarkan oleh elemen yang sama di
bumi .dalam system bintang kembar , dimana dua bintang mengorbit mengelilingi
pusat massa bersamanya,cahaya di geserkan oleh efek Doppler kefrekuensi yang
lebih tinggi bila sebuah bintang bergerak menuju seorang pengamat di bumi dan
di geserkan ke frekuensi yang lebih rendah bila bintang itu bergerak menjauhi
seorang pengamat di bumi . pengukuran pergeseran frekuensi itu mengungkapkan
informasi bentuk orbit dan massa bintang yang membentuk system kembar tersebut.
Cahaya dari kebanyakan galaksi
digeserkan menuju panjang gelombang yang lebih panjang atau ujung merah dari
spekrum tampak.sebuah efek yang dinamakan pergeseran merah(red shift).ini
seringkali di jelaskan ssebagai pergeseran Doppler yang di akibatkan dari gerak
galaksi ini menjauhi kita.tetapi daari segi pandangan teori relatifitas
umum,pergessaran merah itu adalah sesuatu yang lebih fundamental,yang di
asosiasikan dengan ekspansi ruang itu sendiri.galaksi yang jauh mempunyai
pergeseran merah yang besar karma cahayanya telah berjalan untuk waktu yang
lama dan telah terbagi ekspansinya pada semua ruang yang telah di lalui cahaya
itu ketika bergerak.mengekstrapolasikan ekspansi ini kembali ke 1010 tahun
yang silam akan menghasilkan gambaran “ledakan besar(bigbang)”.daaari
sisi pandang ini ledakan besar itu bukan merupakan ledakan dalam ruang tetapi
merupakan ekspansi permualaan yang cepat dari ruang itu sendiri.
Banyak kalangan mengklaim bahwa
gelombang elektromagnetik yang dipancarkan oleh ponsel (telepon seluler) dapat mengganggu kesehatan
pengguna dan orang-orang yang berdiri di sekitarnya. Anggapan ini dibenarkan oleh para ahli bidang
telekomunikasi, namun tidak sedikit pula bantahan-bantahan oleh beberapa pihak
yang menyangkal sebaliknya.
Para ahli mengungkapkan radiasi
yang ditimbulkan handphone tidak seratus persen bisa menyebabkan gangguan
kesehatan terhadap manusia, mengingat masih banyak orang yang masih setia menggunakan piranti wireless ini
untuk memudahkan aktifitasnya dan tidak terjadi suatu hal apapun bahkan boleh dibilang masih aman-aman
saja.Namun kita juga tidak bisa mengabaikan permasalahan ini, hal ini sudah dibuktikan oleh salah satu negara
yang memiliki jumlah pengguna ponsel terbanyak dunia. Peraturannya bisa dikatakan sangat ketat apalagi
mengenai efek samping dari radiasi ponsel.
Penetapan aturan ambang batas toleransi radiasi handphone,
tentunya dapat menimbulkan banyak perdebatan di kalangan produsen dengan pemerintah setempat.Banyak banyak
peneliti yang mengungkap pengaruh radiasi ponsel terhadap kesehatan manusia menerangkan bahwa
seseorang yang banyak terkena radiasi ponsel cepat atau lambat, dapat menyebabkan efek detrimental pada
otak, bahkan ada yang berpendapat bahwa penggunaan ponsel secara terus menerus selama lima sampai
18 tahun atau lebih, dapat beresiko lebih tinggi terkena kanker leukemia atau kanker pankreas serta
juga dapat menyebabkan penurunan jumlah produksi sperma sampai 80 persen.
No comments:
Post a Comment